Yang Sedang atau Telah Mati
Apa sebenarnya "aku" telah mati sejak lama? Kau tanya padaku pagi ini, setelah sadar dan frustasi dengan semua kekacauan ini.
Sekarang akan kukatakan yang sejujurnya padamu,
Selama ini yang kau perbuat adalah menipu diri bahwa kau mencoba tetap hidup.
Tak ada kemunafikan yang begitu menjijikkan saat akhirnya kau menyadari bahwa yang kau lakukan tak lebih dari seekor lembu yang dicocok hidungnya. Dan berpura-pura bahwa hidupmu berguna. Omong kosong macam apa ini? Kau bahkan tak pernah menginginkan semua hal itu.
Katanya : "orang seperti kita akan mati jika tak punya mimpi"
Lalu mereka menunjukkan betapa perkasanya gagasan mimpi itu, sementara sekeras apapun kau berusaha memimpikan hal besar yang terjadi adalah kembali ke titik semula. Terhempas ke tanah berlumpur hingga kepala dan sibuk merangkak-rangkak mencari pegangan.
Kau tak punya mimpi.
Kau hanya mencoba hidup karena mereka menginginkan kau tetap hidup memikul harapan-harapan mereka.
Dan kau? sebenarnya telah mati perlahan-lahan!
Menyedihkan sekali. Aku turut berduka atasmu.
Sekarang terserah padamu, apakah kau mau terus mati dalam hidup selamanya?
Pikirkanlah baik-baik kata-kataku.
Berhenti menjadi lemah dan jadilah pemberani.
Karena tak ada yang bisa menolongmu atau merubah keadaanmu selain dirimu sendiri. Tidak psikolog, tidak psikiater bahkan tidak juga orang tuamu. Semua yang bisa kau kendalikan di hidupmu adalah kendalimu jadi jangan pernah mencoba memberikan hidupmu pada orang lain. Lakukan apapun yang membuatmu HIDUP itu satu-satunya cara agar tidak mati. Ubah keadaanmu dan jadilah manusia merdeka.
Seperti yang dikatakan Freire
Kelompok yang tertindas perlu berjuang untuk melakukan perubahan terhadap penderitaan yang mereka alami, bukannya menyerah begitu saja. Menyerah pada penderitaan adalah sebuah bentuk penghancuran diri, maka harus ada perubahan yang diyakini dan menggerakkan semangat. Hanya dengan keyakinan ini yang terus menggelora sampai saatnya berjuang, mereka dapat memiliki masa depan yang berarti, bukannya ketidak jelasan yang mengalienasi atau masa depan yang sudah ditakdirkan, namun menjadi tugas untuk membangun, dan ini sebutir benih kebebasan.
Kesadaran tumbuh dari pergumulan atas realitas yang di hadapi dan diharapkan akan menghasilkan suatu tingkah laku kritis dalam diri anak didik.
Freire membagi 4 tingkatan kesadaran manusia yaitu:
1. Kesadaran Intransitif,di mana seorang hanya terikat pada kebutuhan jasmani tidak sadar akan sejarah dan tenggelam dalam masa kini yang menindas
2. Kesadaran Semi Intransitif,atau kesadaran magis, kesadaran ini terjadi pada masyarakat berbudaya bisu, di mana masyarakatnya tertutup. Ciri kesadaran ini adalah fatalistik. Hidup berarti hidup di bawah kekuasaan orang lain atau hidup dalam ketergantungan.
3. Kesadaran Naif,pada tingkatan ini sudah ada kemampuan untuk mempertanyakan dan mengenali realitas, tetapi masih di tandai dengan sikap yang primitif dan naif, seperti: mengidentifikasikan diri dengan elite, kembali ke masa lampau, mau menerima penjelasan yang sudah jadi, sikap emosi kuat, banyak berpolemik dan berdebat tetapi bukan dialog.
4. Kesadaran Kritis Transitif,kesadaran kritis transitif di tandai dengan kedalaman menafsirkan masalah-masalah, percaya diri dalam berdiskusi, mampu menerima dan menolak. Pembicaraan bersifat dialog. Pada tingkat ini orang mampu merefleksi dan melihat hubungan sebab akibat.
Kau masuk yang mana?
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda