Review Buku: Siapa Aku? Apa Bakatku?
Kali ini aku akan menulis review buku berjudul "Siapa Aku? Apa Bakatku?" karya Prabu Ganendra penerbit Semesta Hikmah. Buku ini tebalnya 154 halaman. Ngga terlalu tebal untuk dibaca jadi snagat pas untuk menjadi bahan bacaan sebelum tidur.
Sudahkah kita benar-benar mengenal diri sendiri? Pertanyaan ini yang ingin dibahas dalam buku ini.
Definisi mengenali diri sendiri adalah ketika kita mengenali pola bagaimana kita merespon sebuah keadaan ketika terjadi sesuatu, bisa berupa pikiran yang muncul, perasaan yang hadir, perkataan, sikap, atau perbuatan.
Ada beberapa orang yang begitu tennag menghadapi keadaan apapun, namun tidak jarang pula ada orang yang begitu mudah terguncang dan kehilangan kendali ketika dihadapkan pada masalah. Biasanya orang yang merespon seperti kekanak-kanakan ini masih membawa karakter anak kecil dalam dirinya atau inner child.
Mengenal diri sendiri adalah dengan menerima sepenuhnya siapa diri kita apapun kelebihan dan kekurangan kita.
Ada satu kutipan yang saya suka dari buku ini:
"Menjadi bahagia adalha dengan menerima apa dan siapa adanya dirimu, karena tidakbseorang pun yang bisa sungguh-sungguh membuatmu bahagia atau sungguh-sungguh membuatmu tidak bahagia. Artinya bukan apa yang ada di luar, tetapi apa yang ada di dalma batinmu, yaitu dengan tida membandingkan dirimu dengan orang lain untuk membuatmu merasa bahagia."
Kita sudah berjuang sejauh ini melalui berbagai rasa sakit dan penderitaan bukankah, diri kita begitu hebat dengan segala potensi yang diberikan Tuhan pada kita.
Potensi diri adalah kelebihan yang Allah berikan kepada kita sejak lahir dan setiap orang memilikinya. Untuk menegtahui potensi caranya dengan mengenali beberapa hal yang:
1. sering dilakukan
2. paling membuatmu begitu asyik hingga lupa waktu
3. selalu diimpikan, potensi terkadang muncul dari impian masa kecil yang menggerakkan alam bawah sadar untuk meraihnya.
Kemudian, jadilah penentu impian dirimu sendiri. Seringkali ornag menjalani hidupnya bukan atas dasar keinginannya sendiri. Sama seperti ketika kita pergi bersama teman-teman dan karena tidak bisa memutuskan sendiri mau pergi kemana kita hanya ikut saja kemana mereka pergi. Sehingga ketika sampai tujuan dirimu tidak merasakan kegembiraan karena tempat itu bukan menjadi keinginanmu.
Kadangkala yang menjadikan kita tidak merasakan kebahagiaan dalam hidup adalah karena sesungguhnya hidup yang dijalani bukan yang menjadi tujuan hidupmu sendiri, yang artinya bukan hidup yang benar-benar kamu impikan. Jadi, perlu dipertegas disini bahwa kita harus benar-benar tahu apa yang kamu inginkan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda