Diriku Usia 30
Awal Mei ini akan menjadi tonggak sejarah bagiku. Memulai semua yang sebelumnya kulakukan dengan ogah ogahan dengan lebih konsisten dan serius. Seperti memperbaiki blog ini, menerapkan pola hidup zero waste, bercocok tanam di rumah, memperbaiki kemampuan seni lukisku, membaca buku-buku dan mempelajari bahasa asing. Oh iya aku sedang menyukai bahasa Inggris, Spanyol dan Perancis. Intinya mari kita isi masa muda dengan penuh semangat. Kelak jika umurku panjang, aku bisa meninggalkan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain dan semoga bisa memiliki sesuatu untuk diceritakan pada anak cucu.
Setiap manusia pasti punya impian dan impianku sekarang adalah aku ingin melihat diriku bahagia kelak di usia 30 tahun. Tentu saja untuk mewujudkan semua itu, harus dilalui dengan penuh kesabaran. Pengalaman quarter life crisis yg menyerangku sejak 17 tahun hingga awal usia 23 tahun ini harus disudahi. Biarkan masa lalu tetap ditempatnya tanpa perlu mengusik kebahagiaanku hari ini.
Aku berusaha membuat diriku yang berusia 23 tahun ini sebagai titik awal perubahanku. Memang tidak mudah dan penuh tantangan tapi aku percaya bahwa hidupku bermakna dan hanya ada satu di dunia.
Rasanya sangat mendebarkan sekali, ketika muncul sebuah kesadaran bahwa aku bertekad tidak akan menemukan penyesalan lagi di masa depan nanti.
Hidup cuma sekali dan perasaan ketika aku menyukai atau menginginkan suatu hal tak pernah pudar. Sama seperti keinginanku yg membuncah untuk bisa melukis, dari dulu sampai sekarang tak pernah pudar hanya kadang sering merasa buntu dan kering inspirasi. Juga keinginan untuk bisa berbahasa inggris dan ke luar negri. Semua itu seperti mimpi yang terus menerorku untuk diwujudkan. Sekali aku lengah maka ia akan datang lagi dan menghantuiku dengan cara yang sama persis.
Tak masalah membuat kesalahan. Berhentilah menyalahkan diri sendiri juga jangan menghukum diri sendiri. Setiap detik yang terlewati tak pernah kembali jadi berhenti menyesali yang terjadi di masa lalu, lalu bergeraklah ke depan seiring dengan detik jam yang terus berdetak maju.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda