Dan Hujan pun Berhenti
Satu kata yang tepat untuk menggambarkan isi novel ini, DARK! Beneran deh, aku sampai bertanya-tanya apakah si penulis ini juga pernah mengalami perasaan seputusasa itu sama seperti yang dialami tokoh dalam novelnya. Karena rasanya sangat mustahil seorang penulis mampu melukiskan suasana psikologi orang begitu detail hingga bisa dirasakan oleh pembacanya tanpa pernah mengalami sendiri dan hanya mengandalkan hasil riset.
Berbeda dengan novel teenlit lain yang lebih berorientasi pada kisah cinta. Novel ini memiliki nuansa gelap yang sangat terasa. Bagaimana perasaan tokoh yang diselimuti perasaan bersalah karena telah "membunuh" temannya yang ternyata pacar cowok yang disukainya. Jangan berharap jika aku membaca novel ini saat berusia 13 tahun an mungkin kana terdistraksi. Jadi beruntung aku membacanya saat usiaku sudah cukup matang untuk membedakan mana kenyataan dan fiksi. Meskipun jujur saja saat jni pun juga masih sering terdistraksi hanya gara-gara membaca novel atau sekedar membaca artikel.
Karena karya-karya keren seperti ini biasanya punya konfilk tak terselesaikan atau seandainya terselesaikan akan memiliki alur yang tragis. Oh, iya perlu dicatat disini, ada adegan self-harm yang mengarah pada suicide yang dilakukan di tokoh wanita.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda