Apapun itu
Sayang, kurasa tidak ada bedanya laut dan langit yang tumpah di dadamu, kekasih.
Pernah suatu pagi, aku mengunjungi langit.
Terdengar menggelegar, pekat dan tidak tersenyum.
Lalu aku menutup jendela dan pintu-pintu.
Kulihat di ujung meja dengan kertas yang masih meneteskan gelap mendung di dadamu.
Kau pergi, sebelum sempat aku tanyakan kenapa.
Sungguh, bukan hal mudah menerbitkan matahari dari balik awan gelap.
Di dadaku tak henti-hentinya kurajut doa-doa.
Agar doa itu mampu berlari menembus badai dan sajak ini dapat membersamaimu dalam hujan.
Doaku selalu berharap mampu memelukmu serupa laut.
Sementara, langit menjadi lengan-lengan yang menggenggam tanganmu saat aku tak disimu.
n.b:
sajak lepas dari lagu Ai ni Dekiru koto wa Mada Arukai (Is There Still Anything That Love Can Do?)- RADWAMPS
Label: Semacam fiksi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda